CaMaR : A Journey to be better muslims




E-mail this post



Remember me (?)



All personal information that you provide here will be governed by the Privacy Policy of Blogger.com. More...




:: PANDUAN SHALAT 'IEDUL FITHRI DAN `IEDUL ADHA ::



1. Diriwayatkan dari Abu Said, ia berkata : Adalah
Nabi saw. pada hari raya 'iedul fitri dan 'iedul adhha
keluar ke mushalla ( padang untuk shalat ), maka
pertama yang beliau kerjakan adalah shalat, kemudian
setelah selesai beliau berdiri menghadap kepada
manusia sedang manusia masih duduk tertib pada Saf
mereka, lalu beliau memberi nasihat dan wasiat (
khutbah ) apabila beliau hendak mengutus tentara atau
ingin memerintahkan sesuatu yang telah beliau
putuskan,beliau perintahkan setelah selesai beliau
pergi. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

2. Telah berkata Jaabir ra: Saya menyaksikan shalat
'ied bersama Nabi saw. beliau memulai shalat sebelum
khutbah tanpa adzan dan tanpa iqamah, setelah selesai
beliau berdiri bertekan atas Bilal, lalu memerintahkan
manusia supaya bertaqwa kepada Allah, mendorong mereka
untuk taat, menasihati manusia dan memperingakan
mereka, setelah selesai beliau turun mendatangai shaf
wanita dan selanjutnya beliau memperingatkan mereka. (
H.R : Muslim )

3. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Umar
mendapati pakaian tebal dari sutera yang dijual, lalu
beliau mengambilnya dan membawa kepada Rasulullah saw.
lalu berkata : Yaa Rasulullah belilah pakaian ini dan
berhiaslah dengannya untuk hari raya dan untuk
menerima utusan. Maka beliaupun menjawab :
Sesungguhnya pakaian ini adalah bagian orang-orang
yang tidak punya bagian di akherat ( yakni orang kafir
). ( H.R Bukhary dan Muslim )

4. Diriwayatkan dari Ummu 'Atiyah ra. ia berkata :
Rasulullah saw. memerintahkan kami keluar pada 'iedul
fitri dan 'iedul adhha semua
gadis-gadis, wanita-wanita yang haidh, wanita-wanita
yang tinggal dalam kamarnya. Adapun wanita yang sedang
haidh mengasingkan diri dari mushalla (tempat shalat
'ied ), mereka meyaksikan kebaikan dan mendengarkan
da'wah kaum muslimin ( mendengarkan khutbah ). Saya
berkata : Yaa Rasulullah bagaimana dengan kami yang
tidak mempunyai jilbab? Beliau bersabda : Supaya
saudaranya meminjamkan kepadanya dari jilbabnya. ( H.R
: Jama'ah)

5. Diriwayatkan dariAnas bin Malik ra. ia berkata :
Adalah Nabi saw. Tidak berangkat menuju mushalla
kecuali beliau memakan beberapa biji kurma, dan
beliau memakannya dalam jumlah bilangan ganjil. ( H.R
: Al-Bukhary dan Muslim )

6. Diriwayatkan dari Buraidah ra. ia berkata : Adalah
Nabi saw keluar untuk shalat 'iedul fitri sehingga
makan terlebih dahulu dan tidak makan pada shalat
'iedul adhha sehingga beliau kembali dari shalat 'ied.
( H.R : Ibnu Majah, At-Tirmidzi dan Ahmad)

7. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata :
Bahwasanya Nabi saw. keluar untuk shalat 'iedul fitri
dua raka'at, tidak shalat sunah
sebelumnya dan tidak pula sesudahnya. ( H.R : Bukhary
dan Muslim )

8. Diriwayatkan dari Jaabir ra. ia berkata : Adalah
Nabi saw apabila keluar untuk shalat 'ied ke
mushalla, beliau menyelisihkan jalan ( yakni waktu
berangkat melalui satu jalan dan waktu kembali melalui
jalan yang lain ). (H.R : Bukhary )

9. Diriwayatkan dari Yazid bin Khumair Arrahbiyyi ra.
ia berkata : Sesungguhnya Abdullah bin Busri seorang
sahabat nabi saw. keluar bersama manusia untuk shalat
'iedul fitri atau 'iedul adhha, maka beliau
mengingkari keterlambatan imam, lalu berkata :
Sesungguhnya kami dahulu ( pada zaman Nabi saw. ) pada
jam-jam seperti ini sudah selesai mengerjakan shalat
'ied. Pada waktu ia berkata demikian adalah pada
shalat dhuha. ( H.R : Abu Daud dan Ibnu Majah )

10. Diriwayatkan dari Abi Umair bin Anas, diriwayatkan
dari seorang pamannya dari golongan Anshar, ia berkata
: Mereka berkata : Karena tertutup awan maka tidak
terlihat oleh kami hilal syawal, maka pada pagi
harinya kami masih tetap puasa, kemudian datanglah
satu kafilah berkendaraan di akhir siang, mereka
bersaksi dihadapan Rasulullah saw.bahwa mereka kemarin
melihat hilal. Maka Rasulullah saw. memerintahkan
semua manusia ( ummat Islam ) agar berbuka pada hari
itu dan keluar menunaikan shalat 'ied pada hari
esoknya. ( H.R : Lima kecuali At-Tirmidzi )

11. Diriwayatkan dari Azzuhri, ia berkata : Adalah
manusia (para sahabat) bertakbir pada hari raya ketika
mereka keluar dari rumah-rumah mereka menuju tempat
shalat 'ied sampai mereka tiba di mushalla ( tempat
shalat 'ied ) dan terus bertakbir sampai imam datang,
apabila imam telah datang, mereka diam dan apabila
imam ber takbir maka merekapun ikut bertakbir. (H.R:
Ibnu Abi Syaibah)

12. Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas'ud ra. bertakbir pada
hari-hari tasyriq dengan lafadz sbb : ( artinya ) :
Allah maha besar, Allah maha besar, tidak ada Illah
melainkan Allah dan Allah maha besar, Allah maha besar
dan bagiNya segala puji. (H.R Ibnu Abi Syaibah dengan
sanad shahih )

13. Diriwayatkan dari Amru bin Syu'aib, dari ayahnya,
dari neneknya, ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw.
bertakbir pada shalat 'ied dua belas kali takbir.
dalam raka'at pertama tujuh kali takbir dan pada
raka'at yang kedua lima kali takbir dan tidak shalat
sunnah sebelumnya dan juga sesudahnya. (H.R : Amad dan
Ibnu Majah )

14. Diriwayatkan dari Samuroh, ia berkata : Adalah
Nabi saw. dalam shalat kedua hari raya beliau membaca
: Sabihisma Rabbikal A'la dan hal ataka haditsul
ghosiah. ( H.R : Ahmad )

15. Diriwayatkan dari Abu Waqid Allaitsi, ia berkata :
Umar bin Khaththab telah menanyakan kepadaku tentang
apa yang dibaca oleh Nabi saw. Waktu shalat 'ied . Aku
menjawab : beliau membaca surat ( Iqtarabatissa'ah )
dan ( Qaaf walqur'anul majid). (H.R : Muslim )

16. Diriwayatkan dari Zaid bin Arqom ra. ia berkata :
Nabi saw. Mendirikan shalat 'ied, kemudian beliau
memberikan ruhkshah / kemudahan dalam menunaikan
shalat jum'at, kemudian beliau bersabda : Barang siapa
yang mahu shalat jum'at, maka kerjakanlah.
( H.R : Imam yang lima kecuali At-Tirmidzi )

17. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Nabi
saw. bersabda pada hari kamu ini, telah berkumpul dua
hari raya ( hari jum'at dan hari raya ), maka barang
siapa yang suka shalat jum'at, maka shalatnya diberi
pahala sedang kami akan melaksanakan shalat jum'at.
( H.R : Abu Daud )

KESIMPULAN
Hadits-hadits tersebut memberi pelajaran kepada kita
tentang adab-adab shalat hari raya sbb : Pakaian Pada
saat mendirikan shalat kedua hari raya disunnahkan
memakai pakaian yang paling bagus. ( dalil : 3 )

Makan
a. Sebelum berangkat shalat hari raya fitri
disunnahkan makan terlebih dahulu, jika terdapat
beberapa butir kurma , jika tidak ada maka makanan apa
saja.
b. Sebaliknya pada hari raya 'iedul adhha, disunahkan
tidak makan terlebih dahulu sampai selesai shalat
'iedul adhha. ( dalil : 5 dan 6 )

Mendengungkan takbir a. Pada hari raya 'iedul fitri,
takbir didengungkan sejak keluar dari rumah menuju ke
tempat shalat dan sesampainya di tempat shalat terus
dilanjutkan takbir didengungkan sampai shalat dimulai.
( dalil : 11 )
b. Pada hari raya 'iedul adhha, takbir boleh
didengungkan sejak Shubuh hari Arafah ( 9 Dzul Hijjah
) hingga akhir hari tasyriq ( 13 Dzul Hijjah ). (dalil
: 12)

Jalan yang dilalui Disunnahkan membedakan jalan yang
dilalui waktu berangkat shalat hari raya dengan jalan
yang dilalui di waktu pulang dari shalat 'ied ( yakni
waktu berangkat melalui satu jalan, sedang waktu
pulang melalui jalan yang lain ). ( dalil : 8 )

Bila terlambat mengetahui tibanya hari raya Apabila
datangnya berita tibanya hari raya sudah tengah hari
atau petang hari, maka hari itu diwajibkan berbuka
sedang pelaksanaan shalat hari raya dilakukan pada
hari esoknya. ( dalil : 10 )

Yang menghadiri shalat 'ied Shalat 'ied disunnahkan
untuk dihadiri oleh orang dewasa baik laki-laki maupun
wanita, baik wanita yang suci dari haidh maupun wanita
yang sedang haidh dan juga kanak-kanak baik laki-laki
maupun wanita. Wanita yang sedang haidh tidak ikut
shalat, tetapi hadir untuk mendengarkan khutbah 'ied.
( dalil :4 )

Tempat shalat 'ied Shalat 'ied lebih afdhal (utama)
diadakan di mushalla yaitu suatu padang yang di
sediakan untuk shalat 'ied, kecuali ada uzur hujan
maka shalat diadakan di masjid. Mengadakan shalat 'ied
di masjid padahal tidak ada hujan sementara lapangan
(padang ) tersedia, maka ini kurang afdhal karena
menyelisihi amalan Rasulullah saw. yang selalu
mengadakan shalat 'ied di mushalla ( padang tempat
shalat ), kecuali sekali dua kali beliau mengadakan di
masjid karena hujan. ( dalil : 1 dan 8 )

Cara shalat 'ied
a. Shalat 'ied dua raka'at, tanpa adzan dan iqamah dan
tanpa shalat sunnah sebelumnya dan sesudahnya. ( dalil
: 1,2 dan 7 )
b. Pada raka'at pertama setelah takbiratul ihram
sebelum membaca Al-Fatihah, ditambah 7 kali takbir.
Sedang pada raka'at yang kedua
sebelum membaca Al-Fatihah dengan takbir lima kali. (
dalil 13 )
c. Setelah membaca Fatihah pada raka'at pertama di
sunnahkan membaca surat (sabihisma Rabbikal a'la /
surat ke 87 ) atau surat
iqtarabatissa'ah / surat ke 54 ). Dan setelah membaca
alFatihah pada raka'at yang kedua disunnahkan membaca
surat ( Hal Ataka Haditsul Ghaasyiyah / surat ke 88 )
atau membaca surat ( Qaaf walqur'anul majid / surat ke
50 ).( dalil : 15 )
d. Setelah selesai shalat , imam berdiri menghadap
makmum dan berkhutbah memberi nasihat-nasihat dan
wasiat-wasiat, atau perintah-perintah penting.
e. Khutbah hari raya ini boleh diadakan khusus untuk
laki-laki kemudian khusus untuk wanita.
f. Khutbah hari raya ini tidak diselingi duduk .(
dalil : 1 dan 2 )

Waktu shalat Shalat 'ied diadakan setelah matahari
naik, tetapi sebelum masuk waktu shalat dhuha. ( dalil
: 9 )

Hari raya jatuh pada hari jum'at. Bila hari raya jatuh
pada hari jum'at, maka shalat jum'at menjadi sunnah,
boleh diadakan dan boleh tidak, tetapi untuk pemuka
umat atau imam masjid jami' sebaiknya tetap mengadakan
shalat jum'at. ( dalil : 16 dan 17 )


0 Responses to “”

Leave a Reply

      Convert to boldConvert to italicConvert to link

 


Previous posts

Prayer Times



Ingat-Mengingat




Links


ATOM 0.3

Archives