CaMaR : A Journey to be better muslims




E-mail this post



Remember me (?)



All personal information that you provide here will be governed by the Privacy Policy of Blogger.com. More...




:: Seperti pernah terdengar ... ::

Bismillah

"ehem..ehem"...berdehem-dehem kecil Imam Ibrahim melangkah masuk ke dalam masjid. Sambil membetul-betulkan kopiah di kepala, matanya meninjau-ninjau ke sekitar ruang sembahyang di situ. Dilihatnya ada Tuk Mat, Tok Ali, dan beberapa lagi 'rakan sebaya'nya.

"Erm....muka-muka yang biasa juga hari ini..", desis hati Imam Ibrahim. Bukan dia tidak suka dengan orang-orang yang di hadapannya itu, cuma ada sedikit rasa kekecewaan yang membungkam di dadanya, sejak sekian lama. Apa tidaknya, yang hadir ke masjid hanya orang-orang yang sudah di hujung senja seperti dirinya. Tidak kelihatan kelibat anak-anak muda yang tadinya dilihat ramai di padang di seberang jalan bertentangan masjid. Dia tahu malam ini ada perlawanan bola di sana. "Mungkin 'jemaah' besar anak-anak muda sedang berkumpul dan sibuk bermain masa ini", bisik hati Imam Ibrahim lagi.

Perlahan-lahan dia meminta Che Mat yang sudah penuh beruban kepala dan misainya mengalunkan azan dan kemudian iqamat. Seperti biasa, Imam Ibrahim mengetuai jemaah yang tidak lebih dari sebelas orang itu. Selepas solat dan munajat yang agak panjang, Imam Ibrahim mencapai mikrofon berusia entah berapa tahun dan memulakan kuliahnya . Bila dilihatnya kawan-kawan sebaya di hadapannya sudah mula 'tunduk khusyuk' dan 'memancing-mancing ikan', Imam Ibrahim pun menaikkan sedikit suaranya sambil berkata, "InshaAllah saya akhiri kuliah saya pada kali ini dengan.." dan dilihatnya dengan tidak semena-mena semua muka menjadi ceria. Lalu Imam Ibrahim pun menghabiskan kata-katanya,

"Narrated Abu Hurairah radiaAllahu anhu, the prophet (pbuh) said, "No salat is more heavy for the hypocrites than the fajr and the isya' prayer, but if they knew the reward for these salat at their respective times, they would certainly present themselves(in the mosques) even if they had to crawl. The Prophet (pbuh) added, "certainly, I intended (or was about) to order the mua'ddhin to pronounce iqamah and order a man to lead the salat, and then take a fire flame to burn all those who had not yet left their houses for the salat (in the mosques)"

Lalu orang-orang yang di hadapannya pun terdiam dan tergaru-garu kepala..entahlah samada memikirkan keseriusan hadeeth ini atau kehairanan dengan ke'terrer'an Imam bercakap bahasa Inggeris malam itu...

[ku copy n paste dr blogku]


0 Responses to “”

Leave a Reply

      Convert to boldConvert to italicConvert to link

 


Previous posts

Prayer Times



Ingat-Mengingat




Links


ATOM 0.3

Archives